Duabelas Pelajaran dari Buku Dosen Kenthir Belajar Nyetir
![]() |
Pereview: Rosdiana Rachma Ginanjarsari | Pendidik. Penulis Blog rosdianarachmag.blogspot.com. |
EDENTS PUBLIKA,, Saya dapat buku DOSEN KENTHIR BELAJAR NYETIR ini dari teman saya di Weleri, Jawa Tengah sana. Weleri itu dimana? Di Kendal. Kendal itu dimana? Di Jawa Tengah. Dimana itu, Sist, Gan? Lihat maps deh yah, hohoho.
Saya kira ukuran bukunya agak besar, eh ternyata buku ini sangat pegang-able. Tidak jauh berbeda ukurannya dengan buku komik.
Juga tidak begitu tebal dari segi halaman, hanya 210 halaman. Mungkin, diselipkan dimana-mana cukup. Sepertinya begitu, hmmm. Asal jangan diselipkan diantara kisah-kasih cerita mantan, wkwk.
Woiya, judulnya adalah ‘Dosen Kenthir (gila) Belajar Nyetir’. Ada serapan Bahasa Jawa pada judul buku tersebut (kenthir, re: gila), bersifat konotatif.
Sebuah driving story dari penulisnya sendiri yakni, Nikmah Yuana. Siapa itu? Bisa lihat langsung di bukunya aja yah. Saya juga belum berkenalan dengan sang penulis secara langsung. Yang jelas sepertinya buku ini sangat based on pengalaman sendiri banget.
“SEMANGAT. Dalam keadaan apapun, semangat!”.
Bisa jadi buku ini menginspirasi saya untuk belajar menyetir mobil. Apakah saya akan belajar menyetir mobil? Mari kita lihat nanti, hehehe.
Judul Buku: Driving Story; Dosen Kenthir Belajar Nyetir
Penulis: Nikmah Yuana
Penerbit: Media Edents Publika
Tebal: ix + 210 hlm/Bookpaper
Ukuran Buku: 11cm x 18cm
ISBN: 978-602-50528-0-4
Harga: Rp 45.000
Setelah saya baca bukunya, ternyata banyak menemui tantangan. Ada 2 hal yang betul-betul saya garis bawahi. Bahasa dan istilah. Di dalam buku tersebut tidak hanya menggunakan bahasa indonesia, tapi juga banyak ditemukan bahasa Jawa.
Nah, untuk bahasa, saya yang notabene cukup mengerti dan bisa dua bahasa daerah salah satunya jawa (satunya lagi sunda), bahkan ada yang tidak mengerti, hehehe. Eh, saya belum expert juga sih. Akhirnya mau ndak mau harus bertanya ke orangtua atau teman untuk istilah di dalam buku yang saya kurang pahami. Untuk istilah, karena kita tahu bahwa judul bukunya berkaitan dengan belajar mengendarai mobil, sudah pasti membahas ‘mengendarai’ dan ‘mobil’.
Saya kira akan menceritakan runtutan pengalaman saat mengendarai mobil, maksudnya kemana saja dan bagaimana mengendarainya. Ternyata sampai dengan detail fungsi-fungsi perintilan yang ada di mobil juga dibahas. Setir, spion, rem, gigi, gas, dan hampir semuanya. Cocok bagi anda yang mau pemanasan belajar mengendarai mobil.
Yang saya suka dari buku ini adalah berikut ini:
SATU, mendapatkan musibah sakit, tidak bisa memilih. Betul, ketika mendapatkan ujian berupa sakit yang menimpa tubuh kita, kita tidak bisa memilih akan diberikan atau akan mendapatkan sakit apa. Kiranya bisa menjaga pola makan dan olahraga. Menghindari apa saja yang berlebihan.
DUA, tekad kuat. Lebih tepatnya disebut niat kali ya. Apa saja bisa terjadi apabila memiliki niat yang sangat kuat. Sebagai contoh, menurut saya orang bisa wisuda tidak memandang dia paling cemerlang di kelas atau tidak, hanya niat sudah bisa lulus dan wisuda cepat. Orang yang paling malas pun bisa cepat wisuda kalau dia niat. Kemudian bekerja, semua pekerjaan yang baik tidak hanya datang dari seorang yang IPK nya 4.00, hehehe. Kebermanfaatan bisa bersumber dari mana saja. Tidak boleh menganggap kecil atau enteng sesuatu hal.
TIGA, tiang listrik. Ada apa dengan tiang listrik? Hmm, cuma pengen bilang tiang listrik ajah, hahaha.
EMPAT, nyaman. Poin ini tidak kalah penting. Ketika kita nyaman, apa yang menjadi alasan untuk berkata tidak?! Semua bisa terasa ringan apabila sudah nyaman.
LIMA, penjabaran mengemudi. Oke, mengendarai mobil sangat berbeda dengan motor. Walaupun keduanya sama pada mengemudi pakai hati, tapi perintian mobil lebih banyak dan lebih mahal, secara umum pastinya. Disarankan observasi kelengkapan dalam mengemudi. Berkenalan lebih dalam dengan kendaraan yang akan dikendarai. Berkenalan lebih dalam akan menjadikan pertemanan sejati.
ENAM, berdoa. Baiknya semua yang akan dilakukan hendaklah disisipkan dengan doa. Agar niat semakin mantap.
TUJUH, yakin. Walaupun kita tidak akan mengetahui bagaimana akhir dari sebuah kisah perjalanan, yakin merupakan sikap yang harus ditumbuhkan. Karena yakin juga menghasikan semangat. Tapi harus tetap diingat bahwa yakin dan terlalu percaya diri itu 11 12. Jadi jangan sampai kita menjadi terlalu percaya diri. Karena yang berlebihan bagaimana? Tidaklah baik.
DELAPAN, tabah. Nah, ini. Tidak sealu dalam sebuah perjalanan menggapai sesuatu diselipkan laku tabah. Sabar dan tabah juga peru ditumbuhkan. Orang tidak akan langsung menjadi orang yang pandai tabah. Makanya sedikit demi sedikit harus dipupuk agar terus bertumbuh. Pun agar kualitasnya lebih baik di setiap waktunya.
SEMBILAN, pentingnya bertanya. Tidak semua orang bersedia bertanya. Bahkan hanya karena alasan gengsi dan munafik bisa saja sampai menyesatkan perjalanan. Padahal dengan bertanya juga bisa menjadikan tidak ada dusta diantara kita, hehehe.
SEPULUH, tanggungjawab. Allah sudah mengetahui semua tindak tanduk umat-Nya. Adapun hak didapat di setiap proses perjalanan tidak akan menghianati hak. Semua sudah terporsikan. Semua akan dihibahkan pada waktunya. tidak selalu langsung diberikan, pandai-pandailah kita dalam menunggu.
SEBELAS, semangat. Kata yang sangat mudah tapi cukup sulit dipertahankan. Kita harus tetap semangat karena itu juga sudah harga mati untuk mencapai kelanggengan suatu usaha.
DUA BELAS, cinta. Cinta bisa menjadikan 11 poin sebelumnya menjadi lebih indah, lebih ikhlas, dan bersyukur.
Nah, itu dia perjalanan saya membaca buku ini. Bisa sampai bla bla bla gitu ya. mohon maaf. Gak kebayang. Hm…menarik, menarik banyak permintaan membeli cemilan, hahaha.
0 Response to "Duabelas Pelajaran dari Buku Dosen Kenthir Belajar Nyetir"
Posting Komentar