Mendidik Anak, Membangun Surga dari Rumah Sendiri

Pereview: M. Aidrus Asysya’bani | Mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Pegiat Komunitas Mbuku.

EDENTS PUBLIKA,, Seringkali orang mencari terang atau cahaya di luar. Sementara sumber cahaya utama yang melekat pada diri kita justru ditutupi.

Begitulah motivasi Penulis menuliskan karyanya yang satu ini. SURGA DI BELAKANG RUMAH KITA. Banyak orang (termasuk Penulis) berfokus mencari kebahagiaan (surga) di luar, namun tidak mencoba membangun kebahagiaan itu dari rumahnya sendiri. Membangun keluarga, anak-anaknya sendiri.

Baca Juga

Dalam buku setebal 352 halaman ini, Penulis menceritakan pengalaman pribadinya (dan istri) dalam membersamai kelima anaknya. Buku non-fiksi ini mengkisahkan perjalanannya (mereka) menemukan makna rumah sebagai sekolah utama bagi anak-anak.

Kisah-kisah tersebut ditulis dalam 4 (empat) bagian. Bagian pertama, tentang anak dan fitrahnya, yang menceritakan karakter alamiah anak dan bagaimana cara memperlakukannya.

Dari berbagai pengalaman yang dialami penulis, ia membeberkan tips gambaran ideal menjadi orangtua pintar. Dengan mengupas 7 (tujuh) kewajiban yang harus diberikan kepada anak, bagaimana memperlakukan anak-anak bertipe 'nakal', serta peran penting seorang ayah dalam mendidik anak. Dimana seharusnya kehadirannya mampu menguatkan jiwa sekaligus memberi hiburan pada saat mereka sedih, atau justru sebaliknya, menjadi ancaman psikologis bagi anak.

Di bagian kedua buku ini, menjelaskan tentang anak dan media. Bagaimana memperkenalkan televisi (TV), mendampingi anak menonton TV, menjelaskan tentang informasi yang disampaikan, serta mencegah anak mengikuti hal-hal buruk.

Judul: Surga di Belakang Rumah Kita

Penulis: Agus M. Irkham

Penerbit: Media Edents Publika

Tebal: 352 hlm/Bookpaper

Dimensi: 11x18cm

ISBN: 978-602-50528-2-8

Harga: Rp 54.000

Bagian ketiga, tentang anak dan buku. Mengulas bagaimana melatih anak agar menyukai buku dan cinta membaca. Juga disertai beberapa langkah mudah untuk membuat perpustakaan rumah dan tips belanja buku.

Dan, bagian keempat buku ini menceritakan anak dan dunia nyata. Penulis membagikan pengalamannya bagaimana mengatur kemarahan pada anak, serta bagaimana mengasah empati anak, mengasah kreativitas mereka, mengajari anak disiplin, dan tips-tips lainnya dalam menjalani kehidupan bersama anak.

Penulis buku ini merupakan pegiat literasi yang cukup piawai menuliskan pengalamannya dengan bahasa yang lugas dan santun, sehingga sangat enak dibaca. Saran saya, buku ini JANGAN DIBACA bagi orang yang tidak mau menikah dan memiliki buah hati. Karena, dijamin bakal kepingin. Kecuali kalo Anda mau.

Lihat Koleksi Edents Publika