Gus Sholah, Ulama yang Gemar Menulis. Berikut, Buku yang Pernah Diterbitkan

Edents Publika,, Bangsa Indonesia patut berduka atas meninggalnya Dr. (HC) Ir. Salahudin Wahid. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur yang akrab disapa Gus Sholah tersebut meninggal dunia pada Ahad 2 Februari 2020 sekitar pukul 20.55 WIB.

Semasa hidup, beliau dikenal sebagai seorang ulama yang gemar menulis. Lulusan arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mulai aktif menulis usai meninggalkan karirnya di bidang kontraktor.

Karya-karyanya banyak menyoroti problematika yang sedang dihadapi umat dan bangsa. Gus Sholah aktif menulis di berbagai media massa seperti harian Republika, Kompas, Suara Karya dan lainnya.

Selain itu, Pria kelahiran Jombang 11 September 1942 itu juga menulis beberapa buku. Buku-buku yang pernah ditulis Gus Sholah antara lain:

• Negeri di Balik Kabut Sejarah (2001)
• Mendengar Suara Rakyat (2001)
• Menggagas Peran Politik NU (2002)
• Basmi Korupsi, Jihad Akbar Bangsa Indonesia (2003)
• Ikut Membangun Demokrasi, Pengalaman 55 Hari Menjadi Calon Wakil Presiden (2004)
• Mengenal Lebih Dekat Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari; Tokoh Panutan dari Zaman ke Zaman
• Transformasi Pesantren Tebuireng: Menjaga Tradisi di Tengah Tantangan (2011)
• Berguru Pada Realitas: Refleksi Pemikiran Menuju Indonesia Bermartabat (2011)

Kemampuan menulis Gus Sholah tidak lepas dari kegemarannya membaca buku sejak muda. Kebiasaan itu terus dipertahankan hingga usia senja.

Menurut pengakuan Gus Sholah (dalam Tebuireng.online), ia biasanya menyediakan waktu untuk membaca sebelum dan sesudah makan sahur, setelah salat subuh, pagi hari dan juga sore hari. Dalam satu bulan, sepuluh judul buku bisa habis dibacanya.

Kebiasaan menulis juga seolah tidak bisa ditinggalkannya. Bahkan, beliau sempat menulis menjelang akhir hidupnya.

Nyai Farida, istri Gus Sholah mengungkapkan bahwa sampai detik-detik terakhir di rumah sakit, Gus Sholah masih menulis sebuah tulisan tentang harapan dan cita-cita pada Milad Nahdlatul Ulama (NU) yang dimuat di harian Kompas.

“Beliau masih nulis yang dimuat di Kompas itu, nulisnya di rumah sakit jadi mudah-mudahan apa yang diharapkan tercapai ya dalam rangka ulang tahun NU,” pungkasnya dilansir dari Kompas TV.

[*]

Share this post