Lima Bagian di Rumah yang Wajib Ada Buku
![]() |
Agus M. Irkham | Penulis. Kurator Buku. |
EDENTS PUBLIKA,, Selain memberikan perlindungan secara fisik dan emosi kepada anak-anak, sebuah keluarga juga harus memiliki fungsi sebagai pustakan (perpustakaan). Rumah yang memiliki peran sebagai perpustakaan bermula dari satu kesadaran bahwa segala sumber pengetahuan seharusnya dibaca. Dengan membaca anak-anak diperkenalkan pada nilai keluhuran budaya yang berlaku, baik dari sisi konsep maupun sistemnya. Menjadi ajang utama bagi anak-anak menimba ilmu dalam menghadapi hidup serta mengamalkan cara bersosialisasi dalam norma-norma budi pekerti yang baku. Keluarga menjadi tempat gerakan literasi bermula.
Jika makna literasi kita sepakati sebagai kegiatan mendaras teks, maka ketersediaan bahan bacaan dan tempat khusus untuk menaruh bacaan tersebut menjadi sesuatu yang harus ada. Selain itu, tempat yang digunakan untuk menempatkan bahan bacaan harus mampu mengatasi persoalan yang dihadapi oleh sebagian besar orang yaitu tidak punya waktu. Atau lebih tepatnya berada dalam situasi yang serba bergegas sehingga sepertinya susah sekali untuk bisa membaca buku (dengan tenang).
Ada lima tempat strategis di rumah yang dapat dijadikan ruang baca sekaligus dapat mengatasi persoalan sempitnya waktu tersebut. Pertama, teras depan dan belakang. Teras menjadi tempat bersantai di sore hari. Nah pada saat santai tersebut bisa digunakan untuk membaca.
Kedua, ruang tengah/keluarga. Biasanya ini menjadi ruang istimewa bagi televisi. Untuk melengkapinya jangan lupa sediakan banyak buku di ruang tengah/keluarg ini. Saat berkumpul bisa digunakan untuk membaca, saling berbagi cerita atas buku yang sedang atau selesai dibaca. Termasuk menjadi tempat seru untuk bekerjasama mengisi soal-soal teka teki silang. Apalagi sekarang ada buku berisi kumpulan TTS untuk anak-anak, ada pula yang bersifat tematik. Misalnya TTS Islami.
Ketiga, ruang makan. Sembari menunggu hidangan siap, bisa digunakan untuk membaca. Menempatkan buku di ruang makan juga secara tidak langsung kita memberikan pembelajaran kepada anak-anak bahwa buku sama pentingny dengan makanan. Jika nasi, sayur, lauk dan sejenisnya adalah makanan fisik, buku adalah makanan otak. Di dalam buku terdapat gizi informasi, pengetahuan, ilmu dan inspirasi.
Keempat, kamar mandi. Sesibukan apapun kita, karena siklus biologis tentu akan ke kamar mandi. Paling tidak sehari minimal 30-40 menit tiap kita memiliki “waktu pribadi” yang tidak bisa disela dengan kegiatan lain. Gunakan saat di kamar mandi tersebut, khususnya, mohon maaf, saat BAB, digunakan untuk membaca majalah atau buku non agama. Saya sudah mempraktikannya. Efektif sekali lho. Minimal 4 judul buku dalam satu bulan selesai saya baca saat berada di kamar mandi ini. Asyiknya tidak sekadar membaca, tapi teks yang saya betul-betul bisa saya pahami secara baik. Mungkin karena otak berada dalam kondisi tenang dan siap untuk mencerna satu kegiatan saja. Kebiasaan ini memancing rasa penasaran istri dan anak-anak saya dan akhirnya mengikuti jejak saya,hehehe.
Kelima, kamar tidur. Gunakan sekadar 10-15 menit untuk membaca sebelum tidur. Membaca saat berbaring di kamar tidur sering kita jumpai di adegan film-film holiwood. Kenapa tidak kita tiru kebiasaan tersebut. Kegiatan membaca tersebut dapat menjadi cara untuk relaksisasi pikiran. Menurunkan gelombang pikiran di kepala (otak), yang semula berada di gelombang gamma dan beta bergerak ke gelombang alpha (tenang, rileks) untuk kemudian tidur pulas.
*Artikel ini pernah dipublikasi di www.agusmirkham.com
0 Response to "Lima Bagian di Rumah yang Wajib Ada Buku"
Posting Komentar